Relasi Makna Falsafah Poda Na Lima Dengan Politik Pembangunan Pilkada Serentak 2024

Authors

  • Izuddinsyah Siregar Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.31959/js.v2i2.2645

Keywords:

relasi makna, poda na lima, pilkada serentak 2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana poda na lima dapat diadaptasi dalam konteks politik, khususnya dalam Pilkada Serentak 2024 pada daerah tapanuli bagian selatan di Provinsi Sumatera Utara yakni Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara. Suku Angkola-Mandailing, yang tersebar lima daerah tersebut memiliki kearifan lokal yang dikenal dengan poda na lima, sebuah falsafah hidup yang mencakup lima nasihat utama. Poda na lima terdiri dari: paias rohamu (bersihkan jiwamu), paias pamatangmu (bersihkan tubuhmu), paias parabitonmu (bersihkan pakaianmu), paias bagasmu (bersihkan rumahmu), dan paias pakaranganmu (bersihkan lingkunganmu). Nilai-nilai ini telah lama menjadi pedoman dalam kehidupan sosial masyarakat Angkola-Mandailing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan mengeksplorasi nilai-nilai poda na lima dari perspektif politik, penelitian ini menawarkan konsep bahwa falsafah tersebut dapat menjadi prinsip dasar pembangunan politik yang menekankan etika, integritas, dan tanggung jawab.

References

Alam, Sutan Tinggi Barani Perkasa. (2011). Pembaharuan dan Modernisasi Adat Budaya Tapanuli Selatan : Petunjuk Cara Pelaksanaan Horja dan Mangkobar dalam Upacara Adat Hombar Adat Dohot Ibadat. Medan: Mitra.

Darmaputri, G. L. (2010). Representasi Identitas Kultural dalam Simbol-Simbol pada Batik Tradisional dan Kontemporer. Commonline Departemen Komunikasi, 4(2), 45–55.

Fatlolon, C. (2023). Politik Kebohongan, Politik Kebenaran, dan Demokrasi Indonesia: Perspektif Etika Politik Buddhisme. Fides et Ratio: Jurnal Teologi Kontekstual Seminari Tinggi St. Fransiskus Xaverius Ambon, 8(2), 89–101.

Hermanto, A. B. (2020). Etika Berdemokrasi Pancasila dalam Konstestasi Politik di Era Digitalisasi. Jurnal Hukum dan Bisnis (Selisik), 6(2), 91–104.

Islamy, A. (2020). Paradigma Sosial Profetik dalam Kode Etik Politik di Indonesia. ASY Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Perbankan Islam, 5(2), 155–179.

Nambo, A. B., & Puluhuluwa, M. R. (2005). Memahami tentang Beberapa Konsep Politik (Suatu Telaah dari Sistem Politik). Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 21(2), 262–285.

Nugroho, H. (2012). Demokrasi dan Demokratisasi: Sebuah Kerangka Konseptual untuk Memahami Dinamika Sosial-Politik di Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 1(1).

Rajuspa, M. R., & Maulia, S. T. (2024). Dinamika Sistem Politik di Indonesia: Tantangan. Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan, 4(10), 81–90.

Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2017). Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan Publik. Jurnal Publik: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Administrasi Negara, 11(1), 1–12.

Rista, D., & Wiranata, I. H. (2024). Pendidikan Kewarganegaraan: Landasan Demokrasi yang Inklusif melalui Pemberdayaan Warga Negara Menuju Masyarakat yang Demokratis. Prosiding Semdikjar (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran), 7, 1216–1227.

Siregar, I. (2022). Interpretasi Poda Na Lima sebagai Pendidikan Karakter pada Masyarakat Angkola-Mandailing. Jurnal Pancasila, 3(1), 1–6.

Ulfiyyati, A., Muhamad, R., & Akbari, I. S. (2023). Demokrasi: Tinjauan terhadap Konsep, Tantangan, dan Prospek Masa Depan. Advances In Social Humanities Research, 1(4), 435–444.

Ulum, M. C., & Ngindana, R. (2017). Environmental Governance: Isu Kebijakan dan Tata Kelola Lingkungan Hidup. Universitas Brawijaya Press.

Widodo, W. (2014). Muwujudkan Budaya Politik Santun, Bersih dan Beretika dalam Rangka Memperkokoh Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. HUMANIKA, 19(1), 114–129.

Downloads

Published

2024-11-30

How to Cite

Siregar, I. . (2024). Relasi Makna Falsafah Poda Na Lima Dengan Politik Pembangunan Pilkada Serentak 2024. Scholars: Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(2), 27–31. https://doi.org/10.31959/js.v2i2.2645